93. Ketahuan

1301 Kata

“Kalau Wirda tetap ingin mbaknya pergi, dia ndak punya hak. Ini rumah Bapak sama Ibu. Bapak sama Ibu yang punya kuasa penuh menentukan siapa yang bisa tinggal dan siapa yang boleh pergi,” tambah Kumala. Wahda menunduk, kakinya seperti terpaku di tempat. Sementara Wirda juga diam. “Masuk ke kamar masing-masing. Ndak ada yang boleh pergi malam ini,” lanjut Kumala. Hening menyapa sejenak. “Wahda, masuk kamar. Kamu juga, Wirda. Pertengkarannya cukup sampai di sini. Nanti di kamar, kalian renungkan kesalahan masing-masing terutama kamu, Wirda. Mulai besok, Bapak ndak mau lagi mendengar kalian berdebat dan bertengkar!” tegas Guntur. Kumala berdiri, menggandeng dan ikut Wahda masuk ke kamar. “Kamu pulanglah, Mar. Kalau memang pernikahanmu sama Wirda sudah ndak bisa dipertahankan, segera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN