148. Waktumu Habis

1441 Kata

Setelah membersihkan diri, Wahda berjalan pelan menuju ranjang. Ia mengelus perut bawah yang rasanya masih nyeri. Wanita itu lantas merebahkan diri. Ia meraih ponsel di tas, lalu daftar periksa pada dokter kandungan langganan. Meskipun belum waktunya kontrol, setidaknya ia harus mengecek kesehatan sang janin. Wahda sering melihat video edukasi kehamilan. Ia tahu flek atau d4rah yang keluar saat hamil bisa jadi tanda bahaya. Wanita itu tidak mau terjadi sesuatu dengan sang calon buah hati. “Nak, Bunda mohon jangan kenapa-napa. Bunda ingin kamu sehat. Jangan buat Bunda khawatir.” Wahda terus mengelus perutnya lembut. Jadwal periksa hari ini ternyata diundur dan sudah penuh karena dokter ada banyak jadwal operasi di rumah sakit. Wahda meminta jadwal besok. Tidak apa-apa jadwal paling akhir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN