191. Beneran, kan?

1167 Kata

“Nggak akan. Justru senang. Itu artinya kita harus usaha terus menerus. Setiap hari.” Wahda tergelak. “Sekarang aku tahu kenapa namamu Kenrich. Artinya Ken yang kaya. Kamu kaya harta, kaya hati, kaya kesabaran. Kaya opet juga.” Giliran Kenrich yang mendelik. “Sudah hilang capeknya? Ayo mandi.” Wahda mengangguk. Kenrich melepaskan pelukan, lalu mengisi bathub dengan air. Ketika sedang menuang sabun, Wahda memeluknya dari belakang. “Lagi.” Kenrich tersenyum. “Di bathub sini saja. Biar airnya penuh dulu.” “Separuh aja nggak apa-apa. Biar ada sensasi baru.” “Kamu ini tambah nakal, ya?” “Harus. Aku harus bisa jadi istri salehah dan salehot sekaligus saat dibutuhkan. Biar nggak kalah sama mbak-mbak L-C dan ani-ani. Biar kamu nggak kepincut sama mereka.” Kenrich membalik tubuh, merai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN