192. Daddy Sakit

1789 Kata

“Kenrich! Kejam kamu ya! Berani-beraninya tanya kayak gitu! Kamu pikir aku wanita apaan, hah!” Wahda mengambil bantal hendak memukul pria di hadapannya. Namun, pria tersebut berhasil menangkap. “Jangan suudzon. Nggak seperti yang kamu pikirkan. Maksudku, kayak belum percaya. Aku akan jadi daddy lagi. Bagaimana ya ... bersyukur sekali karena setelah kecelakaan, ternyata ‘peluru’ suamimu ini masih bisa berlari kencang menembus ‘cangkang’ ajaibmu.” Bibir Wahda maju beberapa senti, masih marah. “Pas Dean dulu, aku nggak menikmati masa sakral seperti ini. Untuk sekarang, aku bakal tahu tiap prosesnya. Bagaimana kamu mabuk tiap pagi mungkin, ngidam minta ini-itu, lalu perutmu perlahan membesar. Pasti menggemaskan.” “Lain kali kalo ngomong disaring dulu bisa nggak! Kamu tuh ah! Mood-ku jadi–

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN