167. Sangat Berharga

1464 Kata

Karena waktu magrib sudah hampir habis, Kenrich tetap singgah dan memarkirkan kendaraannya di masjid tersebut. Sebab akan butuh waktu lebih lama jika mencari masjid lain. Ia langsung menuju kamar mandi, lalu menuju tempat untuk berwudu. Pria itu lantas salat saat acara Wahda sedang berlangsung. Acara ada di serambi masjid hingga tidak mengganggu tempat untuk beribadah. Sementara di serambi, Wahda memangku sang putra sambil khusyuk mengikuti acara. Di sampingnya, ada Santi. Sementara Putri sudah balik ke kampung. Ternyata tempatnya kerja tidak memperbolehkan mengambil cuti terlalu lama. Sampai akhirnya seorang kiai meminta Dean untuk dipotong sedikit rambutnya. Wahda pun menyerahkannya. Acara sudah hampir selesai, tinggal doa. Wahda tiba-tiba teringat amplop yang akan diberikan pada ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN