126.Berangkat Sekarang

1441 Kata

Kenrich berdecak sebal. Rasa menggebu-gebu yang sudah memuncak, perlahan-lahan mulai melandai. Ia melepaskan diri dari istrinya, tidur telentang. “Kamu ini kenapa, hah? Tiba-tiba punya pemikiran aneh.” “Bukan aneh. Tapi ini wajar. Aku takut–“ “Ketakutan yang tidak masuk akal sampai-sampai kamu menuduh saya begitu buruk. Kamu pikir saya sebej4t itu?” Wahda terdiam, menggeleng lemah. “Kejam sekali kalau sampai kamu berpikir saya punya anak dari wanita lain. Siapa wanitanya? Selama kita menikah, pernah saya menyembunyikan sesuatu dari kamu? Saya selalu bilang mau ke mana, ada urusan apa. Kecuali saat saya pergi selama dua bulan waktu itu. Itu pun untuk urusan pekerjaan dan Romi selalu menemani saya. Waktu luang saya full untuk kamu setelahnya. Tidakkah kamu sadar dan menghargai itu?” Wa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN