23

1080 Kata

Mas Danu mengerutkan kening saat aku berjalan ke arahnya membawa nampan berisi kue dan dua gelas teh. Melihatnya yang begitu keheranan, aku tersenyum kecil. "Kita makan ini dulu baru ke pantai, Mas." "Kita sarapan di luar saja, Li." "Udah terlanjur kubawa ke sini, Mas. Dimakan kuenya, diminum dulu tehnya, baru berangkat. Lumayan buat mengganjal perut, kan?" Mas Danu yang telah membuka mulut hendak protes langsung terdiam saat kumasukkan potongan roti ke mulutnya. "Bagaimana, Mas? Aku yang buat kemarin. Enak?" Mas Danu mengangguk. Ditariknya tanganku sedikit keras hingga aku terduduk di pangkuannya. Aku tertawa kecil saat ia mengecup lembut pipinya. "Apaan sih, Mas. Nanti kesambet setan terus minta lagi." "Tidak apa-apa," sahut Mas Danu sambil melingkarkan tangan ke tubuhku. Kami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN