Chap 11. Membuka Hati

1502 Kata

Sabrina menutup pintu kamar usai mendapat kemarahan dari sang ayah. Gadis itu melangkah gontai sembari meletakan tasnya di atas ranjang dan berbaring tanpa berganti pakaian. Di tengah kegalauannya terdengar suara ponselnya berdering dari dalam tasnya, kemudian dia mengeluarkan benda itu dan melihat siapa yang menghubunginya. Nama Satria muncul pada layar ponsel dan membuat sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman. Gegas dia pun mengangkat panggilan tersebut. “Halo?” sapanya. “Apa ayahmu memarahi mu?” tanya Satria yang baru saja sampai di cafenya setelah mengantar gadis itu. Dia sangat khawatir pada Sabrina, itulah sebabnya dia langsung menghubungi gadis itu untuk menanyakan kabarnya. “Hu'um.” “Maafkan aku, Sabrina. Seharusnya aku-” “Tidak, Satria. Itu bukan sepenuhnya kes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN