Setelah makan siang yang penuh kehangatan namun juga terselip ketegangan, suasana di ruang keluarga Ivander mulai mencair. Athira bersikap sopan seperti biasanya, menjawab dengan ramah setiap pertanyaan dan candaan ringan dari anggota keluarga, terutama dari Tante Zaozah dan Alisa yang tampak sangat menyukainya. Namun, waktu pun berlalu, dan matahari mulai bergeser ke arah barat. Athira melihat jam di pergelangan tangannya, lalu melirik ke arah Azka yang sedang berbincang dengan paman dan ayahnya. Ia berdiri pelan sambil merapikan ujung bajunya. > Athira: “Permisi, Tante, Om, Nenek… saya pamit pulang dulu. Terima kasih banyak atas jamuannya hari ini. Maaf kalau ada salah kata atau sikap yang kurang berkenan.” Semua mata langsung tertuju padanya. Alisa menatap dengan raut kecewa. &g

