Klien wanita itu tampak elegan dan percaya diri, mengenakan setelan jas putih dengan rambut terurai rapi. Saat pintu lift terbuka, Athar melangkah keluar, tubuh tegap dan sorot matanya tajam. Ia berhenti sejenak saat melihat wanita itu berdiri di lobi—ada sesuatu yang familiar pada wajahnya.
Wanita itu melangkah mendekat sambil tersenyum, “Tuan Athar Ivander? Saya Nayla dari Magnolia Corp.—senang akhirnya bisa bertemu langsung.”
Athar menjabat tangannya dengan sopan, menyembunyikan rasa aneh yang muncul dalam dadanya. Nayla... nama itu membuatnya sejenak terdiam. Namun ia cepat menguasai diri dan mengajak Nayla naik ke ruang rapat.
Yang Athar tak tahu—Nayla bukan sekadar klien biasa. Ia menyimpan misi tersembunyi, dan kontrak itu… hanyalah pintu awal dari babak baru yang tak terduga dal
