45

1683 Kata

Suara adzan subuh menggema. Pelukan yang hangat itu sedikit terlepas. Tangan Gilang yang masih setia bertengger di atas perut istrinya mengusap perlahan dalam gerakan memutar. Syaquilla mengerang. "Pagi, Sayang." Gilang mencium pelipis Syaquilla. Istrinya itu belum sepenuhnya terbangun. Gilang menarik rahang istrinya supaya menoleh ke arahnya dan mencium bibirnya perlahan. "Ayo bangun, mandi dan subuh." Pintanya. Syaquilla mengangguk masih dengan mata terpejam. Gilang tersenyum, apa karena faktor kehamilan, istrinya tampak begitu menggemaskan. Gilang menarik tangan kirinya yang dijadikan bantalan. Menopang kepalanya dengan melipat siku. Istrinya kini berbaring terlentang. Gilang kembali mengusap perutnya yang belum terlalu membuncit namun terasa keras. "Mas." Syaquilla mengusap rahang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN