25

2121 Kata

Caliana mendongakkan wajah Syaquilla dengan mengangkat dagu gadis itu. "Mama minta maaf. Mama tahu Mama sudah bersikap abai sama kakak belakangan ini. Mama terlalu fokus mengurus adik kakak. Sampai Mama lupa bahwa kakak juga butuh Mama." Ucap Caliana dengan sedih. "Qilla ngerti, Ma. Maaf kalau Qilla malah membebani Mama. Tapi Qilla.." gadis itu tak sanggup lagi berkata. Dia menghamburkan dirinya kedalam pelukan ibunya dan menangis disana. Caliana terdiam, memilih membiarkan putrinya menangis sampai dirasanya Syaquilla puas. Selama itu dia hanya mengusap kepala dan punggung putrinya dengan penuh rasa sayang. "Apa ini berhubungan dengan Uncle kamu?" Tanya Caliana saat akhirnya Syaquilla berhenti menangis, meskipun masih menyisakan isakan sedih. Syaquilla menggeleng. "Gak ada hubungannya s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN