RSC-26

2078 Kata

Valora terkejut ketika tamparan keras mendarat di pipinya. Rasa panas dan perih langsung menyebar, membuatnya refleks memegang pipinya yang memerah. Matanya berkaca-kaca, menatap ibunya dengan campuran perasaan antara takut dan terluka. “Ibu sudah memperingatkan kamu, Valora!” suara Ibu menggema di ruangan itu, tegas dan penuh kemarahan. “Kenapa kamu membangkang? Kamu bilang menginap untuk tugas, tapi ternyata malah ketemuan sama mereka? Anak-anak lelaki semua!” Valora merasa hatinya hancur. Ia tahu Ibu marah bukan hanya karena ia pergi tanpa izin, tapi karena melihatnya di kafe bersama Ares, Kean, Gavin, dan Revando. Mereka memang teman-temannya, namun Ibu selalu khawatir kalau Valora terlalu sering bergaul dengan banyak lelaki. Baginya, ini melanggar kepercayaan dan aturan keluarga. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN