RSC-27

2017 Kata

Valora keluar dari dalam kamarnya, langkahnya perlahan dan penuh keraguan. Dia bisa merasakan ketegangan di udara, seolah-olah ada sesuatu yang tidak kasatmata membebani ruang di antara mereka. Sesampainya di ruang makan, matanya bertemu dengan tatapan Ibu yang sedang meletakkan sepiring makanan di atas meja. Tatapan itu tajam, penuh dengan amarah yang tak terselubung, membuat Valora ingin berpaling, namun dia memberanikan diri untuk bertahan. "Ibu…" Valora memanggil dengan suara lirih, hampir berbisik. Ibu menoleh padanya, wajahnya tegas dan dingin, "Duduk," perintahnya tanpa nada hangat seperti biasa. Tanpa menunggu lama, Valora pun langsung menarik kursi dan duduk, mencoba menuruti setiap instruksi dengan harapan bisa meredakan kemarahan Ibu. Mereka berdua terdiam dalam ketegangan ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN