Revando mengayuh motornya pelan di sepanjang jalan sempit yang menuju rumah Valora. Pikirannya penuh sesak dengan berbagai pertanyaan dan rasa tak enak. Sudah berhari-hari ia memikirkan Valora dan masalah yang sedang menimpanya. Sejak Ares menolak bertanggung jawab atas kehamilan Valora, Revando merasa bersalah sekaligus muak. Valora adalah teman baiknya di kampus, seorang gadis yang pintar dan penuh perhatian, tapi kini, tanpa dukungan siapa pun, ia harus menghadapi semuanya sendirian. Sesampainya di depan rumah kecil itu, Revando turun dari motornya, mencoba menenangkan dirinya. Ia belum tahu bagaimana harus menjelaskan kedatangannya, tapi yang pasti, ia hanya ingin memastikan Valora baik-baik saja. Revando mengetuk pintu, dan tak lama kemudian pintu terbuka, memperlihatkan sosok Ibu V