Valora melangkah pelan memasuki halaman rumah, tubuhnya yang basah kuyup hampir tidak terlihat karena hujan yang turun deras. Langit di atasnya tampak kelabu, dengan awan gelap yang terus menggulung. Angin dingin bertiup kencang, membawa aroma tanah basah yang memenuhi udara. Setiap tetes hujan yang mengenai kulitnya seakan menambah beban di hatinya. Dia menatap kosong ke depan, menahan rasa takut yang mencekam dalam d**a.
Rumah itu, yang dulunya terasa begitu hangat dan penuh cinta, kini tampak seperti sebuah penjara baginya. Pintu rumah yang tertutup rapat di depannya seakan menjadi penghalang besar yang membuatnya enggan untuk melangkah masuk. Dalam pikirannya, ada ketakutan yang terus menghantui: bagaimana jika mereka tahu? Bagaimana jika mereka mengetahui bahwa dia hamil?
Valora me
