EL. 110 RAHASIA RAKA DAN DUA KEPONAKANNYA

1121 Kata

Rima duduk di tepi tempat tidur. Kepalanya menunduk, wajahnya merona. Ini pertama kali Rima satu ruangan dengan seorang pria selain bapak dan saudaranya. Raka duduk di sebelah Rima. "Boleh pegang tangan?" Tanya Raka. Kepala Rima terangkat, lalu menoleh. "Malu." Rima menggenggam telapak tangannya. "Kenapa malu?" "Kasar, seperti parutan kelapa." Lirih suara Rima. "Coba lihat!" Rima mau saja membuka telapak tangannya. "Eh!" Rima ingin menarik telapak tangannya yang digenggam Raka. Raka menempelkan telapak tangan Rima ke pipinya. "Kasar, tapi aku suka, lebih terasa di pipiku." Raka menekan telapak tangan Rima ke pipinya. Wajah Rima merah padam. Telapak tangan Rima yang digenggam Raka tiba-tiba jadi dingin dan berkeringat. "Kamu gugup?" Tanya Raka. "Takut." "Tidak usah takut.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN