El dan Elia datang. Mereka sangat terkejut melihat mata kedua anak mereka bengkak. Apalagi Zia langsung menangis lagi begitu dipeluk Abba nya. Wira juga menangis sambil memeluk Amma nya. "Ada apa?" El kebingungan. "Gara-gara Raka bicara ke mereka, mereka tidak akan disayang lagi kalau anak Raka lahir. Mereka berdua sakit hati. Awas kalau pulang, aku hukum si Raka!" Nini masih menyimpan rasa marah pada Raka yang sudah menyakiti hati kedua cicit kecilnya. "Paman Raka hanya bercanda. Semua sayang kalian. Masih tetap sama seperti sebelum anak Paman Raka lahir." El mengusap punggung Zia lembut. Zia tidak bicara, Zia terus menangis. Elia ikut meneteskan air mata. Rasa pedih hatinya melihat hati anak-anaknya tersakiti karena ucapan Raka. Elia tahu Raka hanya bercanda, Elia juga tak berpikir