Kai menatap Zia. "Dia hampir kecelakaan." "Apa!?" Elia nyaris menjerit, lalu segera menutup mulutnya. Tatapan Elia dari Kai beralih ke Zia. Nini mengusap lengan Elia. "Dia nyaris tertabrak mobil, kalau Risman tidak datang tepat waktu." "Astaghfirullah Al adzim. Zia ...." Elia menatap lekat wajah Zia. Elia tak bisa membayangkan andai hal itu terjadi. "Tolong jangan marahi dia. Mengalami kejadian seperti itu pasti ada dampak pada dirinya. Kai mohon jangan marahi dia. Beri pengertian pelan-pelan saja. Agar dia mengerti pergi tanpa orang tua belum waktunya bagi dia." "Zia ... " Elia syok, ia menangis sesenggukan, Nini memeluk Elia. Zia tidur dengan pulas, tidak terganggu oleh suara di sekitarnya. "Assalamualaikum!" El berdiri di ambang pintu. "Wa'alaikum salam." "Bagaimana dia?"