Raka tidak menanggapi gerutuan keponakannya. Usia keponakannya baru lima tahun, tapi mereka sudah sangat lancar bicara, dan peka pada sesuatu. Apalagi Zia, perpaduan cerewet amma nya dan kepekaan tingkat tinggi abba nya. Mereka tiba di rumah Pak Usman. Si kembar ke luar lebih dulu dari mobil. Raka ke luar seraya membawa goodie bag berisi makanan dan kue dari rumah Irfan. Pintu rumah Pak Usman terbuka. Rima muncul di sana. Rima memakai baby doll celana panjang dan lengan panjang, serta jilbab instan di kepalanya. "Assalamualaikum, Acil Rima!" Si kembar memberi salam, lalu mereka mencium punggung tangan Rima. "Wa'alaikum salam. Ayo masuk." Rima mengusap kepala sepasang anak kembar itu. "Assalamualaikum." Raka berdiri di depan Rima. Mereka saling tatap sejenak seraya bertukar senyuman.