Esok harinya Zia sudah boleh pulang. Semua merasa senang. Zia minta langsung ke rumah Nini Rara. Kangen dengan Nini dan Kai katanya. Nini dan Kai senang sekali Zia sembuh dengan cepat. "Zia sudah sembuh, tapi badan Zia masih belum kuat untuk banyak bergerak. Zia istirahat sampai sehat betul. Tidak usah sekolah dulu." Nini Rara mengusap pipi Zia lembut. "Iya, Nini. Kata Abba sekolahnya dari hari Senin saja." "Betul itu. Jadi Zia cukup istirahat. Saat Senin sekolah badan Zia sudah kuat." "Zia kangen Nini dan Kai." "Nini dan Kai juga kangen Zia." "Jangan main hujan lagi. Zia dilarang melakukan sesuatu itu untuk menjaga Zia agar tetap sehat." Kai memegang lengan Zia yang bekas diinfus. Diusap dengan lembut karena sedikit membengkak. "Iya, Kai. Sekarang Zia takut hujan. Sakit perutnya