EL. 153 PEMBURU KECOA HANTU

1024 Kata

Setelah menjemput Fani, Afi membawa Fani ke rumah Nini, karena mendengar Zia ada di sana. Dua bocah itu saling peluk dengan erat. "Fani senang sekali Zia sudah sembuh." Fani mengecup pipi Zia. "Zia juga senang, Acil Fani. Kita bisa main gila, eh lagi." "Fani sayang. Zia belum boleh capek. Badannya belum kuat betul. Mainnya di dalam rumah saja." Nini Rara mengingatkan. "Iya, Nini. Wira mana?" Tanya Fani karena tak melihat Wira. "Bang Wira ikut ke kebun sama Kai, Abba, dan Paman Kissman," jawab Zia. Mereka berdua duduk di sofa. "Yah. Kenapa tidak menunggu Fani perginya. Fani ingin ke kebun." Fani sedih karena tidak diajak ke kebun. "Nanti kita ajak Abba dan Amma kita pergi ke kebun, Acil Fani. Jadi kita basi, eh bisa main dinasa. Kita masak-masak, terus makan-makan." "Benar ya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN