Tiga Puluh Dua

1051 Kata

Kadang semesta memang suka bercanda, sampai kita tak sanggup lagi meski hanya untuk tertawa. Menggelikan. Zuhra mendengus tak percaya, ia merasa marah, kesal, benci, tapi juga ... lega. Hidupnya sudah dipermainkan, seenaknya saja mereka mengopernya ke sana ke sini. Dia bukan bola yang bisa digiring sesuka hati. Yah, seperti tebakan kalian semua, Reno membisikan sesuatu yang tak masuk akal, bahwa sebenarnya anak ini bukanlah anaknya, melainkan anak Dirgam. Hello … Dia bahkan tak mengenal Dirgam sebelum ini. Atau memang laki-laki itu ingin mengelabuinya? Ingin lari dari tanggung jawab lagi? Ingin membersihkan nama baik? Mungkin. Kurang ajar sekali. "Please, Ren, kepala aku udah pusing banget, jangan ditambahi hal-hal yang nggak masuk akal kaya gini." "Ra ... oke, kalau kamu belum mau pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN