Zuhra masih menekuk wajah saat Dirgam merebahkan tubuhnya dengan lembut di atas ranjang. Karena memang tak ada penyakit yang serius, wanita itu tak perlu dirawat inap. Alhasil, setelah diperbolehkan pulang oleh dokter, Dirgam langsung membawa Zuhra dengan sedikit paksaan karena wanita itu terus saja menolak. Dengan telaten pria itu melepas sandal yang masih melekat di kaki Zuhra, lalu menarik selimut hingga menutupi setengah badan wanitanya. Zuhra kesalnya bukan main, ia menghentakkan selimut tersebut hingga jatuh ke lantai. "Zuhra nggak kedinginan, tapi kepanasan, panas banget malah," ketusnya. Dirgam menghela napas, mencoba bersabar. "Jangan marah-marah terus, nggak kasihan sama baby?" ucapnya lembut. "Oh iya, mas sudah ada kepikiran beberapa nama untuk dia nanti. Em ... kamu bisa ko