Zuhra merasakan sengatan sakit di kepala, menusuk seperti ribuan jarum, membuatnya langsung mengerutkan dahi menahan pusing. Matanya perlahan terbuka meski masih terasa begitu berat. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah seorang Dirgam Arhab yang sedang menundukkan kepala begitu dalam. Zuhra melirik ke sekelilingnya dan membuatnya sadar bahwa saat ini dia sudah berada di dalam kamar mereka. Zuhra mengernyit bingung, seingatnya tadi dia masih berada di rumah keluarga besar Dirgam, sedang memandangi sebuah foto ... ah, ya foto. "Mas ...." Dirgam terkesiap, menengadah kaget lalu buru-buru menghampiri ranjang mereka. Zuhra memperhatikan gurat lelah serta raut khawatir yang Dirgam tunjukkan, membuat Zuhra tersenyum dalam hati. "Ada yang sakit?" tanya pria itu lembut. Zuhra menggeleng.