34. Ujian Kelayakan Seorang Bangsawan

1530 Kata

Aku mencintaimu begitu hebat, Tak peduli dengan siksa di hadapan mata, Tak peduli dengan asa yang harus terputus, Yang kutahu, bersamamu aku merasakan arti tenang. Yang kutahu, bersamamu aku merasa bisa menggenggam dunia. *** Pagi itu rumah keluarga Alvarendra diselimuti aroma roti panggang dan wangi bubuk kopi. Sinar matahari jatuh dari kaca besar ruang makan, menimpa meja panjang yang diatur rapi dengan porselen putih, serbet senada dan bunga mawar segar di tengahnya. Suasana tampak hangat, setidaknya diatur terlihat demikian. Prabu duduk di sisi kanan meja, mengenakan kemeja putih dan jas abu muda, menatap jam tangannya sesekali. Di ujung meja, Diana duduk tegak penuh wibawa, rambut memutihnya digelung rapi, jemarinya memegang cangkir teh porselen dengan cara yang begitu anggun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN