"Apa gue cocok pakai dasi ini?" Trisa menolehkan wajahnya ke arah Sani, melihat dasi yang menggantung di lehernya. Dia menilik-nilik sekilas, dan tak lama kepalanya mengangguk seraya memberikan ibu jarinya kepada Sani. "Cocok." jawabnya. "Ayo berangkat!" ajak Vanko yang baru keluar dari dalam kamar. Mereka bertiga sudah siap menghadap kepada atasan yang sudah menunggu di kantor. "Oke, kita berangkat sekarang." "Jangan lupa sama laporan resminya." "Udah gue siapin. Tenang aja." Sani menunjukkan map berwarna biru kepada Vanko. Vanko memberikan acungan jempol kepada Sani atas pekerjaannya, dan itu membuat Sani merasa bangga. "Ayo!" kini ganti Trisa yang mengajak mereka agar cepat berangkat. Satu persatu dari mereka sama-sama keluar. Sani, sebagai orang yang tinggal di Fanth memilih

