Badan mungil di balik selimut tebal itu menggeliat pelan saat dia baru saja terbangun dari tidurnya. Ketika salah satu tangannya meraba sisi kirinya, Becca tidak merasakan apa-apa di sana. Kelopak matanya sudah terbuka, walau masih dalam mode sipit. Dia mendesah pelan, saat tahu bahwa Vanko sudah tidak ada di sampingnya. "Ah, dia kenapa nggak bangunin gue dulu pas sebelum berangkat kerja?" tanya Becca pada dirinya sendiri dengan nada super lirih. Mengetahui suaminya sudah berangkat kerja, Becca jadi memejamkan matanya lagi. Dia ingin melanjutkan tidurnya dan bangun lebih siang dari ini. Padahal, tadinya Becca berniat langsung bangun dan membuatkan sarapan untuk Vanko kalau seandainya lelaki berdagu lancip itu masih ada di rumah. Kelopak mata Becca rasanya sangat sulit dibuka. Bagaikan d

