54. Tapi Sayang

1542 Kata

"Argh....! Leher gue kaku rasanya." suara keluhan barusan keluar dari bibirnya Vanko ketika dia baru saja selesai menyusun beberapa berkas bagiannya. Tanpa mereka duga, ternyata tadi setelah makan siang, ada lagi kiriman paket seabrek dari Bagas ke kantor. Lebih parahnya lagi, berkas itu masih dalam mode berantakan dan terpaksa Vanko, Trisa juga Sani harus menyusunnya sendiri. Tentunya mereka bagi menjadi tiga, agar lebih cepat selesai. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Bukan maksudnya mereka bermalas-malasan karena jam sebegini masih belum selesai, tapi karena memang saking banyaknya berkas sehingga memakan banyak waktu. Sementara Bagas, berpesan kepada Vanko kalau dia harus menyelesaikan kasus ini secara pelan-pelan tapi tanpa kata gagal. Jadi pada akhirnya, mereka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN