Happy Reading. Tamparan keras mendarat di pipi Kinan, meninggalkan jejak merah yang menyala. Rasa sakit dan panas menjalar di kulitnya. Kinan dan Valen, yang berdiri di hadapan Bu Dina, terpaku oleh keterkejutan. Kinan reflek menyentuh pipinya yang berdenyut nyeri, perihnya terasa menusuk hingga ke ulu hati. Air matanya mulai menggenang, bingung dan takut bercampur menjadi satu. "Bu, kenapa Kinan dipukul? Salah Kinan apa, Bu? Ada masalah apa sebenarnya?" tanyanya bertubi-tubi, suaranya bergetar menahan tangis. Ia datang dengan hati penuh harap, ingin melepas rindu pada ibunya setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit . Namun, sambutan hangat yang ia harapkan justru berganti dengan tamparan dan kemarahan yang tak ia mengerti. Kekecewaan yang mendalam menghantam hatinya. Vale