Randy memutar-mutar gelasnya yang berisi wine, tatapan matanya tajam mengamati cairan berwarna merah itu. Saat dia sedang duduk di ruang VIP di sebuah club malam di pusat kota. "Jadi, kamu sudah mendapatkan hasilnya?" tanya Rijal seraya menuang wine kedalam gelas kaca yang berada di hadapannya. Randy mengangguk lalu meletakkan gelasnya ke meja dengan kasar. "Wulan benar-benar tidak bisa di tebak. Wanita itu membuatku terlihat bodoh." Satu minggu berlalu sejak Randy mengambil rambut dan hasil tes nya keluar pagi tadi. Shanaya adalah putri kandungnya. Perasaan Randy tidak bisa di gambarkan sekarang, ada senang, marah juga kecewa. "Jadi apa yang akan kamu lakukan?" Randy tersenyum, senyum yang misterius. "Yang pasti, aku tidak akan melepaskan Wulan. Aku harus tahu apa motif wanita itu

