Randy memasuki ruang kerjanya di restoran. Ingatan tentang perkataan Wulan masih membekas. Dia merasa sangat kesal, Wulan tidak menaruh kepercayaan padanya sedikitpun. Kekesalannya masih berlanjut hingga siang. Terbukti dari pekerjaan yang tidak dia sentuh sedikitpun. Lalu para pekerjanya yang mendapat kemarahan darinya. Kesalahan sekecil apapun, Randy pasti berteriak memarahi mereka. Randy belum pernah semarah itu di restoran, dia biasanya selalu menasehati para pekerjanya dengan bahasa yang halus. Perkataan Wulan yang sedikit itu, benar-benar membawa dampak yang buruk. Tok tok tok Randy melihat ke arah pintu. Jika orang itu datang tanpa alasan, maka dia harus bersiap untuk mendapat kemarahan dari Randy. "Masuk!" seru Randy. "Hai," sapa seorang wanita dengan senyum manis menghia

