54) Semusim

2196 Kata

Setelah Akmal dan Dafa adiknya Dinda meninggalkan pantai, aku kembali kembali ke tempat semula. Mama sudah memberi kabar kalau si Ganteng sudah sangat siap menerima video callku melalui hape Prili. Entah berapa lama aku dan si Ganteng tenggelam dalam canda tawa dan obrolan tak jelas. Dia bahkan memaksa Prili untuk menjadi cameramen dadakan yang wajib mengikuti kemapapun dia pergi, termasuk memamerkan semua mainnya yang sudah sangat hapal. Andai tidak ada suara azan maghrib berkumandang, entah bagaimana menghentikan telekonfrens dengan sang calon Presiden RI ke 10 itu. Mama pun akhirnya menjadi penengah sekaligus pemutus hungungaku dengan calon pejabat yang sama sekali tak peduli dengan suara adzan yang sudah hampir berakhir. Patria, tak tahu bagaimana seandainya tidak ada dia di dunia i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN