55) Semusim

2376 Kata

Entah keberanian mana yang tiba-tiba menguasai diriku, dengan lembut aku seret Reni ke dalam kamarku. Dan janda muda yang sudah malam ini rajin menggodaku pun tampaknya dengan senang hati mengikuti keinginangku. “Benerkan Uwa udah tidur, Ren?” bisikku untuk lebih memastikan walau sebenarnya ketika kembali dari kamar mandi aku sempat mengintip Uwa yang sedang tertidur pulas memeluk Pras kecil. “Ih, dibilangin gak percyaan amat, sih,” balas Reni seraya mencubit pinggangku. “Adaaaw, sakit tauuu,” seruku pelan seraya meringis. Cubitannya manja namun lumayan keras dan sama sekali tidak sakit. “Mas, mau gak sih pijatnya?” Reni bertanya manja seraya memegang erat pinggangku yang hanya dililit sarung. “Gak akan terjadi apa-apakan kalau aku dipijat kamu, Ren?” godaku seraya meremas bongkahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN