45) Semusim

1315 Kata

Selangkah setelah masuk dalam rumah, aku sempat tertegun dan menahan diri untuk tidak melanjutkan langkah. Hatiku berteriak sekuatnya menolak ajakan Tante Yanti dan menepisakan tangannya, namun lidahku terasa kelu, bibirku kaku dan sekujur tubuhku seperti tak punya kuasa atas diriku sendiri. “Ini kesempatan langka, Pras. Kapan lagi kita bisa berduaan tanpa ada seorang pun yang akan mencurigai kita,” bisik Tante Yanti yang seakan memiliki kekuatan magis yang sangat aneh hingga wajahnya seketika sumringah dan berghairah lagi. Wow ternyata kamar Tante Yanti dan Om Herman ini sangat sangat wangi dan benar-benar seperti kamar-kamar hotel yang aku lihat pada brosure iklan tour and travel. Penataan interior dari mulia dinding, gorden, furnitur dan pernak perniknya tampak apik, simple namun ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN