29) Semusim

1695 Kata

Sesampainya di rumah aku masih bengong memikirkan kembali permintaan dan keinginan Akmal yang benar-benar konyol. Walau dengan dalih apapun, sepertinya itu sangat tidak masuk akal. Aku bahkan masih tak berani menceritakannya di sini. Biarlah nanti pembaca tahu sendiri, apa sesungguhnya yang diinginkan Akmal. Terelpas dari semua itu, sepertinya aku bakal mendapatkan teman yang hampir 90% mendekati Alvin. Sungguh ini tak pernah aku duga. Kala itu aku berpikir jika Alvin satu-satunya manusia langka di dunia ini, namun Akmal ternyata bukan hanya langka tapi juga super aneh. Oh iya samapai sejauh ini aku belum mendapat kembali kabar tentang Alvin. Sejujurnya aku memang telah mengganti kembali nomor hape, karena tidak ingin Tante Melia, Mbak Anggi, Argi atau siapapun mengganggu konsentrasi be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN