98) Semusim

1864 Kata

“Stop, Bang!” seruku seraya menepuk bahu sang driver ojek. Padahal suaraku tidak terlalu keras, namun sang driver cukup terkejut hingga sedikit hilang konsentrasi dan motor yang dikendarainya sedikit oleng. Namun beruntung, walau masih muda, tampaknya sang driver sudah cukup berpengalaman, sehingga dengan mudah dia mengatur kembali keseimbangannya dan menepi dengan baik, lalu menghentikan laju kendaraannya. “Behenti di sini, Bang?” tanya sang driver dengan suara yang tampaknya masih sedikit kesal. Sejak pertama aku naik, baru kali ini sang driver mengeluarkan suaranya. Saat sedang dibonceng pun, beberapa kali aku bertanya, namun tidak dijawanya. Apakah dia sama sekali tidak mendengar karena terhalang helm, atau memang pura-pura tidak mendengar agar tidak terganggu kefokusannya dalam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN