24) Semusim

1938 Kata

Mendapat reaksi seperti itu keberanianku timbul. Tangan kanan, aku lingkarkan ke punggung Mbak Sylvia dan meraihnya ke pelukanku, tangan kiriku semakin berani menelusup ke dalam celana dalamnya dan meraba-raba bukit kmaluan Mbak Sylvia yang sudah semakin basah. Sementara bibirku langsung menyergap bibir Mbak Sylvia yang setengah terbuka, lidah aku dorong masuk dalam bibirnya dan menjilat-jilat langit-langit mulutnya. Tangan Mbak Sylvia pun tidak tinggal diam. Jari-jarinya membuka kancing kemejaku dan menyusupkan tangannya mengelus daadaku. "Hhmmm.." Napasku tersengal saat tangan Mbak Sylvia meraba-raba daddaku. Lidahku dan lidah Mbak Sylvia saling berkutat dan berpagutan. Jari tanganku mulai menyentuh cairan pekat yang sangat licin di celah-celah gundukan bukit kmaluannya. Aku semakin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN