Setelah mengunci pintu kamar, aku segera melucuti seluruh pakaian yang mebungkus tubuhku. Setelah bergegas masuk kamar mandi. Sekujur tubuhku serasa lengket dengan keringat. Walau mobil berpendingin, namun entah mengapa sejak tadi terasa sangat gerah. Mungkin karena kobaran apai birahi yang memang sengaja aku nyalakan. Yes! entah mengapa aku benar-benar percaya diri, jika semua akan berjalan sesuai rencana yang telah tersusu. Bahkan sepertinya akan jauh lebih indah dan mudah dari yang diangkan. Tidak terlalu banyak yang mengejutkan, kecuali masa lalu Dinda. Apapaun adanya Dinda di masa lalu, kini dan nanti, sama sekali sudah tidak memiliki efek yang signifikan lagi bagiku. Dia tak lebih hanya jembatan penyebrangan yang akan mempertemukan aku dan ayahnya dalam suasana berbeda. Jembatan ya