72) Semusim

2243 Kata

“Maaf Tan, apakah…?” “Sssst jangan panggil tante, panggil Aya aja,” Tante Soraya meletakkan jarinya di bibirku. “Oke, apakah anak-anakmu tahu kalau kamu begini? Maksudku mereka tahu kalau mama dan papanya sudah tidak cocok lagi di atas ranjang dan keduanya sering mencari kecocokan dengan orang lain di luaran?” selidikku semakin detail dan mendalam. Ini sangat penting bagiku.  Ekspresi wajah Tante Soraya mendedak berubah. Tampaknya dia sangat terkejut dengan pertanyaanku yang mungkin saja sangat sulit untuk dia jawab. Ak yakin senakal-nakalnya Tante Soraya dan Pak Rusmana, pasti mereka tetap tampil sempurna dan menjadi yang terbaik di depan anak-anaknya. Setidaknya itu yang aku tahu dari Dinda. Tante Soraya masih terdiam dan sepertinya dia sedang sangat bimbang dan ragu atau justru sed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN