80) Semusim

1631 Kata

Setengah sebelas malam, mobil yang kukendarai baru saja memasuki kawasan Sukabumi kota. Masih tersisa waktu kurang lebih satu setengah jam lagi untuk sampai di rumahku. Perjalanan pulang kali ini terasa sangat lancar, tenang, nyaman dan damai. Padahal suasana hatiku sedan tak karuan. Entah apa sesungguhnya sedang bergemuruh dalam daadaku. Berbagai rasa senang campur aduk tak karu-karuan hingga aku sendiri tak mampu menterjemahkannya. Sepertinya aku tidak mungkin lagi memungkiri, jika wanita yang usianya sedikit lebih tua dari Mamaku ini benar-benar telah sukses menjerat dan membuatku jatuh cinta. Dua hari dua malam dalam kebersamaanku yang sangat intens, telah banyak mengubah pandangku terhadapnya. Awalnya aku menilai dia hanyalah tante girang yang jalang dan lebih buruk dari Tante Meli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN