105. Terjerat Obsesi

1085 Kata

Tidak ada yang berbicara sama sekali antara Teysya dan Jehan. Keheningan itu menggantung di udara, tipis dan panjang, seperti benang yang menahan sesuatu agar tidak putus. Keduanya sama-sama menatap langit-langit apartemen, seolah di antara guratan bayangan lampu itu, tersimpan jawaban yang tidak kunjung muncul. Teysya memikirkan banyak hal, terlalu banyak untuk satu malam. Tentang lingkungan yang layak bagi putranya, tentang pendidikan yang bisa mengubah nasib, tentang masa depan yang ia harap akan jauh dari luka masa lalunya. Dan di sela-sela pikirannya yang berputar, ada satu pertanyaan yang membuat dadanya terasa berat, "Apakah aku harus menerima semua pemberian dari Jehan? Apakah itu berarti ia menyerah? Atau justru bentuk kasih seorang ibu yang rela menurunkan gengsi demi anaknya?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN