"Pacarnya Rielle itu orangnya low profile, Mbak. Enggak suka jadi bahan omongan. Lagian cuma mobil, kan? Mbak juga punya mobil, masa harus dibanding-bandingin?" tuturnya lembut namun bernada penegasan. Si karyawan itu sempat terdiam, tapi rasa penasarannya tampak belum tuntas. Ia mencondongkan tubuh sedikit, nada suaranya dibuat santai padahal menyimpan rasa ingin tahu yang berlebihan. "Iya juga, sih. Tapi aku penasaran saja, pacarnya Rielle itu mahasiswa atau karyawan, sih? Soalnya kok, tampangnya kayak bukan orang biasa." Jingga hampir saja menepuk dahinya kalau saja ia tidak sedang menjaga ekspresi. "Ya ampun, Mbak," gumamnya dengan nada dibuat seramah mungkin, meski dalam hatinya ingin sekali memarahi wanita itu karena tidak tahu batas. Belum sempat Jingga membuka suara lagi, terden

