"Ven, kamu kenal Kak Teysya, kan?" tanya Rielle tiba-tiba, memecah keheningan di dalam mobil. Suaranya terdengar lembut tapi cukup untuk membuat Harven menoleh sekilas dari balik kemudi. "Sahabat Jehan, kan?" sahut Harven santai, bahunya sedikit terangkat. Rielle langsung menatapnya sinis sebelum memukul bahu suaminya pelan. "Yang sopan, Ven. Itu om kamu, tahu? Panggilnya jangan cuma 'Jehan' gitu aja. Biasanya juga kamu panggil Papi," ucapnya, setengah menggoda, setengah menegur. Harven mendengus malas. "Hum," gumamnya datar. Rielle menoleh ke kursi belakang, tersenyum ramah. "Ini, Kak. Kak Teysya yang aku ajak pulang bareng kita," ujarnya memperkenalkan. "Dan Kak, ini Harven, ponakan Pak Je. Sekaligus ...," Rielle menatap Harven sekilas, sebelum melanjutkan dengan senyum lembut yang e

