64. Ibu-Ibu Warung

1036 Kata

Bosan. Itulah yang melanda Harven siang itu. Tangannya sudah gatal ingin menyalakan game, headset pun nyaris terpasang, tapi baru saja ia akan tenggelam dalam dunianya, langkah-langkah riuh terdengar di luar warung. Satu, dua, lalu tiga ibu-ibu masuk sambil membawa kantong belanjaan, menyibak tirai bambu dengan gaya sok akrab. Dan itu bukan sekali dua kali, tapi berkali-kali hari ini, membuat Harven akhirnya memilih duduk bersandar, mematung sambil menatap deretan jajanan yang ia jual. “Ya Allah, ini anak ganteng banget, Masya Allah…” celetuk salah satu ibu dengan tatapan terang-terangan menelusuri wajah Harven. “Pantesan, kalau ada yang ngincer, anak saya pun rela jadi istri kedua,” sahut yang lain, disambut tawa renyah penuh maksud. Harven hanya mengangkat sebelah alis, malas menangga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN