Hari itu akhirnya benar-benar tiba. Sejak pagi, senyum tidak pernah pergi dari wajah Rielle. Bahkan saat mengetik laporan terakhirnya, bibirnya masih terangkat pelan, senyum kecil yang hanya muncul ketika hati sedang penuh bunga. Jingga, sahabat sekaligus rekan kerjanya yang duduk di samping, melirik sekilas lalu menyenggol lengan Rielle pelan. "Ehem, yang mau honeymoon, ya? Wajahnya cerah banget kayak habis dapat THR tiga kali," sindir Jingga sambil menahan tawa. Rielle spontan menarik napas, menunduk sedikit. "Mulut lo, Ga. Jangan kenceng-kenceng," ucapnya setengah berbisik. Biar bagaimanapun, mereka sedang berada di kantor. Nama Harven bukan nama ringan, cukup satu bisikan saja, rumor bisa menyebar seperti api. Belum lago status dirinya yang sebagai karyawan magang, masih kuliah dan

