Rielle keluar dari kamar bersama Jingga, senyumnya lembut seolah ingin mencairkan suasana. “Makan malam di sini aja, ya? Atau lo harus pulang?” tanyanya sambil menatap Jingga penuh harap. Jingga sempat terdiam sejenak, lalu balik menatap Rielle. “Boleh?” tanyanya pelan, seakan ragu. “Boleh lah. Kenapa enggak?” jawab Rielle dengan senyum yang tulus, membuat hati Jingga sedikit lebih tenang. Rielle kemudian mengalihkan pandangan pada Jegar. “Jegar, lo makan malam di sini aja, ya?” ucapnya ramah. Maraka yang duduk di samping Jegar langsung menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi kaget bercampur usil. “Gua enggak diajak, Elle?” tanyanya setengah bercanda. Rielle menahan tawa kecil, menatap Maraka dengan lembut. “Maaf, gua lupa nama lo. Kayaknya kita cuma pernah sekelas sekali, jadi gua a

