122. Selamat Tinggal Sesaat

1985 Kata

Hanya bisa menunduk seraya mengeluarkan suara selirih mungkin karena masih terkejut dengan bentakan sang suami. Elya berharap kata 'maaf'nya barusan dapat mencakup perkara kemarin. Ia sungguh-sungguh ingin berbaikan dengan Dana. Apalagi setelah kehadiran Lareina dan Laven yang kemari bersama Dana. Akan bagaimana rumah tangganya? Meskipun keduanya hanya teman lama, tapi..tatapan Lareina kepada Dana sungguh membuat Elya berpikiran macam-macam. Seperti tatapan seorang wanita yang mengharapkan pria. Tak apa bila sosok yang diharap itu masih bujang, tapi Dana? Sudah menikah dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. Sosok Dana pun seperti triplek. Datar. Tidak peka sama sekali dengan perasaan teman lamanya itu. Elya yakin, hanya Lareina yang tahu semuanya. Sedangkan Dana tidak peka. Ely

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN