Setelah menempuh perjalanan dengan diiringi percakapan kecil, sepasang suami-istri itu tiba di tempat tujuan mereka--Kantor Ghibran. Elya senang karena ia bisa berjalan berdua bersama Dana menyusuri kantor ini. Entah..sulit mendefinisikan perasaannya. Yang jelas, Elya senang saat melihat semua mata tertuju padanya dan Dana yang tampak seperti pasangan serasi. Bagaimana tidak? Elya saja mengapit lengan suaminya begitu erat. Hmm, Elya sepertinya takut apabila Dana terbang! Lain halnya dengan Elya, Dana justru berpikir kesenangan Elya ini karena dirinya hendak bertemu dengan Ghibran--sosok pria yang mendiami hati Elya. Yang apabila Dana mengingatnya, hatinya terbakar oleh api cemburu. Tapi di sini Dana sebisa mungkin menahan perasaannya. Dana menganggap, ini merupakan sebuah ujian mengontro