“Saya mendapatkan laporan tidak mengenakan tentang kegiatan bersenang-senangmu bersama Embun, Sayang. Jadi saya terburu-buru pulang. Saya khawatir dengan kamu. Apa kamu baik-baik saja?” Elya mengernyitkan dahinya. Ia bertanya-tanya, siapa yang sudah menjelma menjadi mata-mata untuk suaminya? Elya merasa tidak ada yang mengikuti kegiatannya bersama Embun sejak tadi pagi. Kecuali.. “Kamu minta supir pribadi Ibu buat mata-matain aku, Mas?” tanya Elya sembari memelototkan matanya pada sang supir pribadi Lanita. Ternyata, pria paruh baya itulah yang kong-kalikong dengan Dana! Dana mengelak tuduhan Elya dengan dalih, “Bukan memata-matai. Lebih tepatnya menjagamu dan calon anak kita.” “Sama saja! Bahasa Mas Dana terlalu halus.” Kesal Elya, karena lagi-lagi ia tidak pernah bisa terbebas dari

